Monday, April 6, 2015

Makalah Manusia Purba di China SMA BAB I, II, III, dan Daftar Pustaka

Posted by Blogger Name. Category: ,

BAB 1.
(PENDAHULUAN)

1.        Latar Belakang
                  Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis. Penemuan - penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok dihuni manusia kala itu. Penemuan - penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Indonesia banyak menyumbang fosil manusia - manusia purba. Dilihat dari hasil penemuan diIndonesia maka dapat dipastikan Indonesia mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosilmanusia di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan homo sapiens serta kehidupannya pada masa itu.

2.        Rumusan Masalah
              Adapun Rumusan Masalah sebagai berikut ini
2.1   Manusia purba hidup di China 1,7 juta tahun lalu
2.2   Pengertian Manusia ABC dari china

3.        Tujuan Penulisan
      3.1   Agar saya memahami manusia purba di China
      3.2   Menambah wawasan tentang manusia purba
Bab 2
(Pembahasan)

1.      Manusia purba hidup di China 1,7 juta tahun lalu

              Beijing (ANTARA News) - Peneliti menemukan spesies manusia purba pembuat perkakas batu yang 1,7 juta tahun lalu mendiami wilayah luas di China.

Para peneliti menyelidiki Nihewan Basin yang ada di area pegunungan sekitar 150 kilometer arah barat Beijing untuk mempelajari faktor pendorong evolusi manusia dan penyebaran manusia awal dari benua asal, Afrika.

Nihewan Basin memiliki lebih dari 60 situs yang berasal dari Zaman Batu. Ribuan perkakas batu ditemukan di sana sejak 1972, perkakas-perkakas batu sederhana seperti serpihan batu yang dikenal dengan nama Oldowan. 

Peneliti menduga artefak-artefak itu milik Homo erectus.

"Homo erectus menduduki daerah yang luas di China sekitar 1,6 - 1,7 juta tahun yang lalu," kata Hong Ao, seorang paleomagnetis dari Chinese Academy of Sciences di Xian kepada LiveScience.

"Diperkirakan merupakan nenek moyang Homo sapiens," katanya. 
Ao dan koleganya meneliti lapisan tanah atas, bawah, dan lapisan tanah tempat perkakas batu ditemukan di Shangshazui, Nihewan Basin. 

Menurut para peneliti, situs di China utara itu berusia sekitar 1,6-1,7 juta tahun, lebih tua 600.000 hingga 700.000 tahun dari perkiraan semula.

Fosil kuda, gajah dan yang lainnya menunjukkan bahwa saat perkakas batu dibuat kemungkinan wilayah itu utamanya merupakan padang rumput dan hutan.

Sebuah danau di antara pegunungan itu mungkin menjadi daya tarik utama penjelajah hominid karena menyediakan air dan macam-macam sumber makanan. 

Peneliti menduga migrasi hominid ke Asia Timur pada awal Zaman Batu merupakan konsekuensi dari peningkatan cuaca dingin dan kegersangan di Afrika dan Eurasia.

Temuan para peneliti itu dimuat dalam jurnal daring Scientific Reports edisi 15 Agustus 2013.


2.      Pengertian Manusia ABC dari china
        Zhou Kou Dian terletak 50 km sebelah barat daya kota Beijing. Pada tahun 1921, ada dua sarjana, seorang dari Swedia bernama Johan Gunnar Andersson, dan yang lainnya dari Austria bernama Otto Zdansky menemukan dua buah gigi manusia purba di dapur pembakar kapur petani. Pada tahun 1927, seorang professor Kanada yang bekerja di Institut Kedokteran Xiehe Beijing mengemukakan terori tentang “manusia Peking” dinamakan pula “manusia kera Peking” atau “manusia kera Tiongkok”, disingkat “manusia Peking.” 2 Desember tahun 1929, paleo antropolog Tiongkok, Pei Wenzhong berhasil menggali sebuah batok kepala manusia Peking yang utuh di sebuah gua Zhou Kou Dian.
Desa Zhou Kou Dian dikelilingi perbukitan di sebelah barat laut, sedang sebelah tenggara adalah tanah subur yang luas ta bertepi. Dulu di sini pernah mengalir sebuah sungai yang dinamakan Sungai Zhou Kou, tapi kini sudah kering. Di desa ini ada dua bukit batu kaplur yang dinamakan Bukit Tulang Naga karena banyak menghasilkan tumbuhan bahan obat yang dinamakan Tulang Naga.
        Penemuan ini sempat menggemparkan kalangan keilmuan di dunia. Kemudian dalam penggalian-penggalian arkeolog setelah itu, para sarjana Tiongkok dan asing telah menemukan 6 batok kepala, 12 pecahan batok kepala dan 150 lebih gigi di Bukit Tulang Naga Zhou Kou Dian. Selain itu ditemukan pula lebih 100 ribu alat-alat batu yang pernah digunakan “manusia Peking” untuk menyalakan api dan berburu.



       Sejak itu desa kecil pegunungan ini mulai dikenal dunia, dan oleh paleo antropolog dijadikan basis untuk meneliti asal usul manusia, dan menguak rahasia manusia purba yang pernah hidup di sini setengah juta tahun yang silam.
            Penggalian secara sistematis di patilasan Zhou Kou Dian dilakukan antara tahun 1927 dan 1937, kemudian terhenti dalam waktu panjang karena kekacauan perang. Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949 sampai tahun 1966, para sarjana Tiongkok dan asing melakukan kerjasama dalam penggalian di sana, pada waktu itu, sejumlah sarjana terkenal berkumpul di sini melakukan penggalian dan menemukan fosil-fosil yang menunjukkan bahwa jauh pada masa 400 ribu sampai 500 ribu tahun yang silam, manusia Peking sudah mulai mencari kehangatan dan membakar makanan dengan menyapakan api.
Mereka tinggal di gua dan berburu dengan alat dari batu. Volume otak manusia Peking lebih kecil daripada manusia zaman modern. Dari batok kepala manusia Peking yang tergali ternyata volume otaknya hanya 1059 miligram, sedang manusia zaman modern 1400 miligram. Manusia purba itu sudah bisan berjalan dengan berdiri tegak. Dihitung berdasarkan fosil yang tergali, tingga badan lelaki rata-rata 156 sentimeter, sedang wanita 144 sentimeter. Usia harapan mereka sangat pendek, 70% meninggal sebelum berusia 14 tahun, jarang sekali yang bisa mencapai 50 tahun.

BAB 3
(PENUTUP)

1.      Kesimpulan
Manusia Purba di China hidup 1,7 juta tahun yang lalu. Para peneliti menyelidiki Nihewan Basin yang ada di area pegunungan sekitar 150 kilometer arah barat Beijing untuk mempelajari faktor pendorong evolusi manusia dan penyebaran manusia awal dari benua asal, Afrika. Peneliti menduga migrasi hominid ke Asia Timur pada awal Zaman Batu merupakan konsekuensi dari peningkatan cuaca dingin dan kegersangan di Afrika dan Eurasia. Manusia Purba di China tinggal di goa dan memburu menggunakan alat bantu dari batu. Penemuan –penemuan tersebut menambah pengetahuan terutama di bidang ilmu sejarah sekarang ini.
2.      Saran
Saran saya jangan merusak atau mengambil bukti/sumber sejarah. Dan untuk para pembaca agar dapat lebih baik lagi.

Daftar pustaka

http://www.wikipedia.com
http://www.antaranews.com/berita/391238/manusia-purba-hidup-di-china-17-juta-tahun-lalu
http://www.info-asik.com/2012/10/sejarah-manusia-purba.html
http://marhadinata.blogspot.com/2013/01/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►