Friday, May 2, 2014

Mengenal Asam Basa Menurut Suante August Arrhenius


Asam basa menurut Suante August Arrhenius.

Asam adalah senyawa yang dapat memberikan ion hydrogen ( H +) bila dilarutkan dalam air. Asam seperti HCL, HNO3, dan HC2H3O2 denga molekul yang mampu menyumbangkan satu proto kesebuah molekul air disebut asam monoprotik. Karena penyumbangan proton adalah suatu reaksi yang reversible, tiap asam haruslam membentuk basa dengan menyumbang  menerima sebuah proton. Kuat relative asam AH dalam larutan air merupakan suatu ukuran dari kecendrungan menyubangkan sebuah proton kepada sebuah molekul air.
Sifat-sifat asam: 
  1. Korosif, dapat merusak logam dan marmer.
  2. Mempunyai rasa asam.
  3.  Dapat memerahkan kertas lakmus biru.
  4. Dapat menetralkan larutan basa.
  5. Dapat berupa zat padat, cairan. Dan gas.

Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Dalam air murni terdapat ion H+ dan ion OH- dalam konsentrasi yang sama yang sangat kecil. Jika konsentrasi H+ lebih tinggi dari knsentrasi OH- maka larutan itu bersifat asam. Begitu pula sebaliknya Jika konsentrasi OH- lebih tinggi dari konsentrasi H+, larutan bersifat basa. Larutan air dari garam-garam dapat bersifat asam , basa atau netral bergantung pada garamnya.2
Sifat-sifat basa :
  1. Bersifat kaustik, dapat merusak kulit.
  2. Memiliki rasa pahit dan licin.
  3. Membirukan kertas lakmus merah.
  4. Dapat menetralkan larutan asam.

Rentang pH indikator

Indikator tidak berubah warna dengan sangat mencolok pada satu pH tertentu (diberikan oleh harga pKind-nya). Malahan, mereka mengubah sedikit rentang pH. Dengan mengasumsikan kesetimbangan benar-benar mengarah pada salah satu sisi, Terjadi perubahan kecil yang berangsur-angsur dari satu warna menjadi warna yang lain, menempati rentang pH. Secara kasar "aturan ibu jari", perubahan yang tampak menempati sekitar 1 unit pH pada tiap sisi harga pKind.


Harga yang pasti untuk tiga indikator dapat kita lihat sebagai berikut:

indikator
pKind
pH rentang pH
lakmus
6.5
5 – 8
jingga metil
3.7
3.1 – 4.4

9.3
8.3 – 10.0


Perubahan warna lakmus terjadi tidak selalu pada rentang pH yang besar, tetapi lakmus berguna untuk mendeteksi asam dan basa pada lab karena perubahan warnanya sekitar 7. Jingga metil atau fenolftalein sedikit kurang berguna. Berikut ini dapat dilihat dengan lebih mudah dalam bentuk diagram.  
6.jpg
  1.  Larutan asam    : H+ > 10 -7 M atau PH< 7;
  2. Larutan netral    : H+ = 10 -7  M atau PH =7;
  3. Larutan basa    : OH - >H+ atau H+  <10 -7 M atau PH> 7 .


B    Alat dan Bahan .

a. Alat :  
               
  1. Pelat tetes  
  2. Pipet tetes            
  3. Gelas kimia               
  4. Piring              
  5. Timbangan analitik           
  6. PH meter universal           
  7. Mortal             
  8. Gelas arloji               
  9. Bola penghisap    
  10. Aquadest
b. Bahan
  1. Bunga sepatu
  2. Alkohol
  3. NaOH    0,1 M
  4. NaCL    5℅
  5. N2CO3    5℅
  6. Asam borat    2℅
  7. HCL    0,05 M
  8. Kunyit
C.    Cara Kerja
  1. Menimbang bunga sepatu atau kunyit dengan timbangan analitik sebanyak gr.
  2. Memotong bunga tersebut kecil-kecil dengan menggunakan silet..
  3. Memasukkan hasil potongan bunga tersebut kedalam gelas plastik .
  4. Mencampurkan alcohol sebanyak 5 ml kedalam gelas plastic yang telah terisi potongan bunga tadi.
  5. Mengaduk bunga sepatu yang telah tercampur oleh alkohol
  6. Mengambil ekstrak bunga sepatu atau kunyit dengan pipet tetes.
  7. Meletakkan ekstrak binga tersebut ke dalam plat tetes.
  8. Mencampurkan masing-masing larutan yaiut HCL, NaOH, N2CO3, . NaCL,  dan Asam borat.
  9. Meletakkan PH meter ke plat tetes ke masing masing ekstrak bunga yang telah tercampur oleh larutan yang berbeda .
  10. Mengukur PH dengan PH meter universal
  11. Mencatat hasil pengamatan.
D.    Hasil Pengamatan
  • Gambar
6.jpg7.jpg

9.jpg10.jpg


Analisa Data
Larutan baku
Wana awal
Larutan
Warna indikator
Perubahan warna
PH
Indikator
Na2CO3   5%

  Asam borat  2%

NaOH   0,01%

HCL      0,05%

   NaCl      5%
Bening

Bening

Bening

Bening 

Bening
Merah

Merah

Merah

Merah

Merah
Abu-abu

Ungu muda

Hijau pekat

Merah tua

 Kelabu
8
6
12
3
7
      Bunga sepatu
Na2CO3   5%

  Asam borat  2%

NaOH   0,01%

HCL      0,05%

   NaCl      5%
Bening

Bening

Bening

Bening 

Bening
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Merah tua
Merah muda
Biru
Bening
Bening
2
5
1
7
7
            kunyit

E.    Pembahasan. 
  • Larutan HCL mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid merah  tua dan PH nya 3 sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.
  • Larutan NaCL mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral.
  • Larutan asam borat mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral Larutan NaOH mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid biru dan PH nya 12 sehingga larutan tersebut merupakan Basa. 
  • Larutan Na2CO3 mengubah warna indicator ekstrak bunga sepatu menjaid biru tua  dan PH nya 8 sehingga larutan tersebut merupakan Basa Kuat. Larutan HCL mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral. 
  • Larutan NaCL mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid bening dan PH nya 7 sehingga larutan tersebut merupakan Netral 
  • Larutan asam borat mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid  merah dan PH nya 5 sehingga larutan tersebut merupakan Asam. 
  • Larutan NaOH mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid merah tua dan PH nya 1sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat. 
  • Larutan Na2CO3 mengubah warna indicator ekstrak kunyit menjaid merah tua dan PH nya 2 sehingga larutan tersebut merupakan Asam Kuat.


Larutan HCL, NaOH, N2CO3, . NaCL, dan Asam borat mengubah indicator warna ekstrak bunga sepatu dan ekstrak kunyit dari warna asalnya berubah menjadi berbaai warna seperti merah tua, merah , merah muda, biru tua , biru, ungu, dan bening. 
 Warna merah menandakan bahwa larutan tersebut asam, merah muda asam lemah dan merah tua berarti asam kuat begitu juga warna biru berarti basa, biru muda berarti basa lemah dan biru tua berarti basa kuatsedangkan warna bening berarti netral PH asam berkisar 1-6, PH netral adalah 7, sedangkan PH basa berkisar 8-14.

Dengan menggunakan indkator yang berbeda maka warna PH dan keadaan asam / basa pun berbeda walaupun larutan yang digunakan sama. Dengan penggunaan larutan yang berbeda juga dapat mempengaruhi warna PH dan keadaan asam /basa dengan indicator yang sama.
 F .    Kesimpulan.

Larutan yang berbeda membuat warna PH dan keadaan asam /basa pada indicator ekstrak kunyit / bunga sepaatu berbeda.

Indicator yang berbeda membuat warna PH dan keadaan asam/basanya berbeda walaupun larutan yang digunakan sakalipun sama.

Konsentrasi H+ merupakan salah satu ukuran untuk menetukan keasaman atau kebasaan suatu larutan dalam air, sehingga diperoleh sebagai berikut.
  1. Larutan asam    : H+ > 10 -7 M atau PH< 7;
  2. Larutan netral    : H+ = 10 -7  M atau PH =7;
  3. Larutan basa    : OH - >H+ atau H+  <10 -7 M atau PH> 7

Warna asam menandakan asam, warna biru menadakan basa dan warana
bening menandakan netral.

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►